07 Nov 2016, 17:56
Bukittinggi—Mutasi, rotasi dan promosi di lingkungan pejabat Pemko Bukittinggi kembali bergulir. Sebanyak 22 pejabat eselon III dan IV dilantik, Senin (7/11) di pelataran balaikota. Pelantikan dilakukan pada momen apel pagi gabungan SKPD yang diikuti para ASN dan kepala SKPD. Pelantikan itu juga dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, ketua DPRD Benni Yusrial, Wakil Walikota H. Irwandi dan Sekda Yuen Karnova.
Pejabat yang dilantik dan diambil sumpahnya langsung oleh Walikota Ramlan Nurmatias terdiri dua orang eselon III dan selebihnya eselon IV. Keduanya, bahkan promosi dari eselon IV ke eselon III, masing-masing Ishak sebagai Sekretaris Kecamatan Guguk Panjang dan Muspida sebagai Sekcam Mandiangin Koto Salayan. Ishak, sebelumnya Lurah Tarok Dipo, sedangkan Muspida, S.AP Kasubag Administrasi Pertanahan Bagian Pemerintahan Umum Setda Bukittinggi.
Pada mutasi gelombang kedua kepemimpinan Wako-Wawako Ramlan-Irwand tersebut, juga promosi dari fungsional umum ke eselon IV sebanyak sembilan orang. Sedangkan dua pejabat eselon III dan satu eselon IV kehilangan jabatan alias di-fungsional umum-kan. Selain itu, pada pelantikan yang mendapat atensi besar dari seluruh ASN itu, juga dilantik dua lurah perempuan, yakni Siti Mariah sebagai Lurah Belakang Balok dan Nadiatul Khairiyah, Lurah Sapiran. Dengan begitu, saat ini sudah tiga kelurahan di kotawisata dinakhodai perempuan.”Ini sebagai bukti komitmen kita memberikan kesempatan kepada perempuan dalam mengemban amanah sebagai lurah di Kota Bukittinggi,” ungkap Wako Ramlan Nurmatias dalam bagian sambutannya.
Lurah, bukanlah jabatan buangan, atau tidak berguna. Justeru di tangan lurah terletaknya pelayanan Pemko Bukittinggi. Di kantor kelurahan bermuaranya kegiatan SKPD. Karenanya, jabatan lurah itu sangat strategis dan amat penting. Diapun minta kedua lurah perempuan segera menyesuaikan diri di lingkungan yang baru dengan melakukan koordinasi bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat di kelurahan.
Mutasi, rotasi dan promosi tersebut, menurut Ramlan, merupakan tuntutan organisasi, di samping sekaligus sebagai bentuk pembinaan dari kepala daerah terhadap ASN. Karena itu, bekerjalah secara profesional dengan orientasi pelayanan prima. Sebab, tugas-tugas kepemerintahan ke depan menuntut keseriusan seluruh ASN, terutama berkaitan upaya pemenuhan tanggungjawab terhadap capaian pemasukan daerah baik melalui retribusi, pajak daerah maupun lain-lain pendapatan yang sah. Sebab, capaian pendapatan asli daerah (PAD) hingga penghujung Oktober lalu baru sekitar 76 persen. “Ini mesti kita genjot dengan kerja keras,” tukasnya menambahkan. (wnd/kominfo)
Komentar
Pemerintah Kota Bukittinggi
Komentar