detail news

15 Mar 2016, 00:00

facebook whatapps

Antisipasi Harga Beras, Operasi Pasar Digelar

Bukittinggi, humas - Guna antisipasi kenaikan harga beras yang menjulang dipasar, Bulog Kota Bukittinggi bekerja sama dengan Pemko Bukittinggi akan melakukan Operasi Pasar. Operasi Pasar direncanakan dilaksanakan mulai Sabtu (13/02) selama seminggu dibeberapa titik strategis Pasar Bawah dan Pasar Aur Kuning. Hal itu terungkap dari hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Bulog dan BPS Kota Bukittinggi pada selasa (09/02) di Ruang Rapat Utama Balaikota Bukittinggi, dipimpin Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi H. Yuen Karnova, SE. Rapat itu juga dihadiri SKPD terkait seperti Perindagkop, Pertanian, Ketahanan Pangan, Pasar, Camat dan SKPD terkait lainnya.

Operasi Pasar itu menurut Yuen dalam rangka mengatasi kelonjakan harga beras yang saat ini dipasaran mencapai angka Rp. 13.000,- per kilo. Kenaikan harga itu cukup signifikan dibanding harga beras bulan lalu yang mencapai harga Rp. 12.750,-. Kenaikan harga beras ini memiliki dampak yang besar terhadap inflasi daerah sehingga harus dikendalikan. Salah satu penyebab harga beras naik aku Yuen karena cuaca yang tidak mendukung. Beras ditangan petani tidak bisa dijemur sehingga menghambat pendistribusian beras dipasar. Jika tidak dikendalikan dengan Operasi Pasar, harga beras akan semakin naik. Ujung-ujungnya inflasi Bukittinggi bulan depan meningkat.

Selain di Pasar, PemkobBeserta Bulog akan melakukan Operasi Pasar dikelurahan-kelurahan dengan berkoordinasi dengan Kecamatan masing-masing. Untuk Operasi Pasar di Kelurahan menunggu hasil evaluasi Operasi Pasar di pasar dan evaluasi fluaktuasi harga. Menurut rencana Operasi Pasar dikelurahan akan dilakukan mulai hari selasa (16/02)atau setelahnya. Ada pula rencana untuk memanfaatkan warung-warung disekitar tempat tinggal masyarakat untuk penyaluran beras Operasi Pasar. Dengan ketentuan harus sesuai dengan harga yang ditetapkan Bulog yaitu Rp. 8.400,- per kilo. Cara pembelian harus cash tidak diangsur, namun tidak diharuskan membeli langsung satu karung. Tapisesuai kemampuan masyarakat saja.

Sementara Kepala Bulog Sub Divisi Regional Bukittinggi, Sri Wulan Astuti menyatakan Bulog siap melakukan Operasi Pasar bersama Pemko Bukittinggi. Hal itu sesuai dengan Surat Menteri Perdagangan kepada Bulog agar menfasilitasi Operasi Pasar dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga beras yang telah mencapai Rp. 13.000,- per kilo. Saat ini untuk harga digudang menurut Sri Rp. 7.600,- sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) menurut Bulog yang dijual pedagang hanya Rp. 8.400,-. (fika)